Hai blogers! Sudah lama tidak mengakses blog saya beberapa bulan yang lewat. Entah kenapa bahasa saya menjadi formal disini, haha.
Oke, kali ini saya ingin nge-post tentang jurusan yang saya pilih dalam perkuliahan ini, yaitu jurusan Sastra Jepang.
Mm, saya nulis begini bukan berarti saya sudah lulus, melainkan saya adalah mahasiswa baru di tahun 2014. Namun, saya sudah mendapat gambaran bagaimana suasana diperkuliahan Sastra Jepang, bagaimana lulusnya; menjadi apa dan apa saja keuntungan yang didapat melalui jurusan ini. Saya mendapat informasi ini dari senior-senior, buku, internet, dan lain-lain.
Alasan saya memilih jurusan ini adalah karena sejak kecil saya menyukai hal-hal yang berbau Jepang. Hal pertama yang saya sukai yaitu bermula dari manga dan anime. Kemudian disaat saya menginjak bangku menengah pertama, saya tertarik dengan bahasanya. Mungkin karena dari menonton anime dan membaca manga. Bahasa Jepang itu unik; bahkan untuk semua bahasa pun juga. Namun, sampai sekarang ini saya tidak pernah bosan untuk mengenal lebih dekat tentang Jepang. Setelah mengenal sedikit bahasanya, saya juga tertarik dengan budaya Jepang. Karena bahasa dan budaya itu tidak bisa dipisahkan, jadi saya dapat mengetahui dengan mudah budaya Jepang. Walaupun ada juga yang sulitnya.
Alasan yang kedua yaitu untuk menggapai mimpi saya dan keluarga. Terutama papa dan mama, sangat menginginkan diriku mendapatkan beasiswa di Jepang. Tentunya semua orang ingin ke Jepang. Saya menginginkan cara dengan mendapatkan beasiswa. Karena saya yakin, dengan dapatnya beasiswa tersebut, itu berarti saya mampu menguasai percakapan, menulis, mendengar dan budaya-budaya Jepang. Saya sangat menginginkan itu.
Menjadi jurusan program bahasa Jepang di Fakultas Ilmu Budaya tidaklah mudah. Walaupun di mata orang-orang, anak Sastra itu kuliahnya santai. Sebenarnya sulit, tetapi tidak menjadikannya beban, makanya dibuat seolah-olah santai.
Khususnya untuk bahasa asing, mempelajari bahasa baru itu lumayan rumit. Bahasa bukan bahasa kita, budaya juga berbeda dari kita khususnya Jepang. Sangat bertolak belakang, unik, dan menyenangkan.
Lulusan Sastra Jepang bisa berprofesi menjadi apa saja, bisa fokus diluar Jepang atau fokus pada Jepang itu sendiri. Untuk diluar Jepang, misalnya menjadi pegawai bank. Kalau fokus pada Jepang yaitu sastrawan, penulis, penerjemah, tour guide, dosen/guru, dan lain-lain. Masa depan tergantung pada bagaimana usaha kita. Kalau berusaha, pastilah cerah. Semangat! Ganbatte!